Pages

Wednesday, May 13, 2015

Cabe Rawit buat Pengurus Baru



Sampai saat ini (13/05/2015) kondisi Kepengurusan Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI ) Komisariat Situbondo bukan bertambah lebih baik.Saya berani mengatakan berada dalam kondisi kurang baik, karena bebera hal. Pertama, sejak terpilihnya ketua umum baru, belum ada satupun mahasiswa yang dikirim untuk mengikuti LK-I baik di jember ataupun diluar jember. Padahal sudah ada  beberapa kali komisariat di lingkungan HMI Cabang jember yang mengadakan LK-I.Anda tau alasannya ? Alasannya adalah tidak ingin merekrut banyak kader, mereka akan merekrut kader yang benar-benar berkualitas. memangnya kader yang seperti apa yang berkualitas ? apakah yang seperti Senior-senior ? atau seperti alumni-alumni yang sudah jadi pejabat ?......saya yakin jawaban teman-teman pasti berbelit-belit nantinya. Jadi maksud saya gini, kualitas itu tidak bisa ditentukan sebelum kita berbuat, tetapi kualitas itu akan kelihatan ketikan kita selesai berbuat dan konsisten dalam berbuat itu. Jadi perbanyaklah kader, lalu kelolah dengan baik, perpadat baca dan kajian. Cukup itu saja. Simpel kan ……………..( Eiitzz,jangan bilang konsep gampang praktek sulit )
Yang lebih tragis lagi adalah ketika Cabang jember mengadakan LKK,tidak ada satupun kader yang dikirimkan untuk mengikuti LKK tersebut.Lalu beberapa kali juga sudah ada LK-II di jawa. Kemarin di bangkalan, Cirebon, Tasik Malaya,Purwakerto dan yang lainnya. Itupun tidak ada kader yang di delegasikan ke LK tersebut. Alasannya masih banyak kesibukan di kampus, di KKN,Skripsi dan berbagai alasan lainnya yang menurut saya itu hanyalah alasan yang dibuat-buat untuk melindungi dirinya agar tetap berada dalam zona Santai. Ketua umum terpilih pun tidak memberikan motivasi yang sungguh-sungguh kepada pengurus-pengurusnya untuk ikut LK-II atau LKK.
Kedua adalah, masih bebasnya orang yang bukan kader HMI keluar masuk di Komisariat. Saya sebenarnya tidak keberatan jika orang-orang itu tidak mempunyai hubungan khusus dengan salah satu pengurus,Namun karena dia mempunyai hubungan khusus dengan salah satu dari pengurus, maka saya sangat keberatan.Saya juga tidak akan keberatan jika kehadirannya dalam rangka belajar bersama atau mengerjakan tugas kuliah secara bersama di komisariat, tetapi jika kehadirannya hanya untuk guyon saja, ngobrol yang tak berarah, maka saya sangat terganggu dengan kehadirannya.
Ketiga,HmI-Wati adalah symbol kebangkitan perempuan di Lingkungan HMI. Tetapi saya belum menemukan kebangkitan di dalam diri HmI-Wati Situbondo. Perempuan identic dengan kecantikan,kerapian,keindahan, kerindangan,kelatenan, kepedulian dan lain sebagainya. Sifat-sifat  yang saya sebutkan tadi, tidak saya temukan di dalam diri HmI-Wati Situbondo.Contohnya saja ketika kita melihat Ruangan khusus HmI-wATI yang tempatnya di kamar bagian depan sebelah kanan di komisariat. Disana saya tidak menemukan keindahan,kesejukan atau kerapian. Yang saya temukan hanya ruangan yang kosong, hampa, tidak ada aroma yang bisa menyenangkan penciuman saya.Tidak saya temukan karya-karya HmI-Wati yang menarik untuk saya nikmati keindahannya.Padahal berbicara komisariat bukan saja tanggung jawab teman-teman yang menempatinya, tetapi tanggung jawab semua orang yang merasa sebagai kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Situbondo.
Keempat, masih belum sukanya teman-teman untuk berinisiatif melakukan diskusi.Padahal banyak hal yang bisa di diskusikan.Di komisariat banyak buku yang sebenarnya bisa di diskusikan.”jika sendiri baca berdua diskusi”,itu kata salah seorang senior kita dulu.Alangkah lebih cerdasnya kita jika pepatah itu diterapkan. Saya beberapa kali telah mencoba untuk mengajak teman-teman dikomisariat untuk diskusi, namun balasan dari teman-teman terhadap saya berbeda. Mereka lebih banyak membalas diskusi saya dengan guyon, asyik main Hape, BBM-an,SMS-an, Telponan bahkan yang lebih tragis saya ditinggal masuk kedalam kamar.Seolah-olah sibuk bermacam-macam.Ini adalah pertanda bahwa teman-teman belum mempunyai keinginan untuk cerdas.Setiap saya Tanya, buku yang sekarang sedang kamu cicil dibaca, jawabannya macem-macem. Ada yang bilang saya belum sempat baca mas, ada yang bilang saya sudah baca buku(bla..bla..bla), buku yang sudah beberapa abad yang lalu dibaca itu yang disebutkan, tsus ada juga yang jawab “ya saya sedang baca buku”, eh ternyata buku novel. Itupun novel anak Remaja setingkat SMP atau SMA gitulah.
Sebenarnya masih banyak Kritik saya terhadap kepengurusan saat ini, tetapi cukup 4 hal ini saja dulu. Kritikan selanjutnya menyusul saja. Perlu teman-teman ketahui,teman-teman tidak bergerakpun,saya tidak akan rugi. Toh yang akan rugi adalah teman-teman sendiri.Yang akan sedikit ilmunya adalah teman-teman.Kami yang dari luar kepengurusan mendorong teman-teman bukan karena kami benci tetapi karena kami ingin teman-teman setingkat lebih cerdas dari kami. Cukup saya dan teman-teman yang sudah hampir purna sajalah yang minim pengetahuan. Teman-teman di kepengurusan, saya harap bisa lebih baik dari kami.

“Bangkit dan Melangkah Menuju Perubahan “ Yakusa !!!
Syaiful Bahri
Pengamat Komisariat

0 komentar:

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

Post a Comment