Bismillahirrohmanirrohim,
Visi : “ Membangun Loyalitas dan Solidaritas Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
Cabang Jember Komisariat Situbondo”
Sistematika
Pembahasan Visi yang tergambar secara Utuh dalam membangun Solidaritas dan
Loyalitas Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jember Komisariat Situbondo
adalah sebagai berikut :
BAB
I : PENDAHULUAN
BAB
II : IDENTIFIKASI MASALAH
BAB
III : KONDISI YANG DIPERLUKAN
BAB
IV : ARAH KEBIJAKAN
BAB
V : KAIDAH PELAKSANAAN
BAB
VI : PENUTUP
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Indonesia adalah bangsa besar yang terdiri atas berbagai suku,
Kebudayaan dan agama. Kemajemukan itu merupakan kekayaan dan kekuatan sekaligus
menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia. Tantangan itu sangat terasa terutama
ketika bangsa Indonesia membutuhkan kebersamaan dan persatuan dalam menghadapi
dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, baik yang berasal
dari dalam ataupun luar negeri.
Berbicara Indonesia, maka kita tidak akan terlepas dengan
ke-Islaman. Karena secara mayoritas Penduduk Indonesia adalah pemeluk agama
Islam terbesar di Dunia. Namun bangsa yang besar tersebut selama beratas-ratus
tahun dijajah oleh bangsa barat secara bergiliran dimulai sejak portugis,
Inggris, Belanda dan terakhir Jepang. Penjajahan mengakibatkan penderitan yang
cukupMenyakitkan terhadap Bangsa Indonesia. Tidak sedikit Rakyat Indonesia yang
tidak mendapatkan haknya sebagai warga
Negara. Mereka hidup dalam penindasan yang sangat memilukan. Akhirnya pada Tanggal
17 Agustus 1945 kemerdekaan mampu di raih oleh bangsa Indonesia dengan
perjuangan yang cukup panjang. Tidak berhenti disitu, pejuangan bangsa
Indonesia setelah kemerdekaan adalah mempertahankan kemerdekaan itu sendiri
agar tidak dikuasai kembali oleh bangsa barat. Upaya mempertahankan kemerdekaan
tersebut memunculkan kembali perjuangan-perjuangan fisik sehingga menimbulkan
gejolak di berbagai daerah di tanah Air.
Begitupun dengan generasi muda Indonesia yakni dari Golongan
Mahasiswa.Dalam upaya mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
mempertinggi derajat Ummat Islam, para mahasiswa membentuk organisasi Pada Tanggal
14 Robiul awal 1336 H, Bertepatan dengan 5 Februari 1947 di Sekolah Tinggi
Islam atau STI (Kini,Universitas Islam Indonsia) dengan pencetus pemrakarsa
Lafran Pane. HMI lahir tanpa campur tangan pihak manapun, dicetuskan oleh
mahasiswa sendiri. Menurut catatan sejarah yang dimilikinya,organisasi ini
lahir diruang kuliah di tengah semangat kebangsaan yang tinggi. Konfigurasi
politik social, politik,ekonomi,pendidikan, agaa dan kebudayaan masa itu memang
turut mematangkan kelahiran dan keberadaannya ditengah-tengah masyarakat.
Semangat dan gerakan untuk berhimpun itu menjadi sumber inspirasi
bagi munculnya Himpunan Mahasiswa Islam yang terkonsolidasi untuk
mempertahankan kemerdekaan Negara kesatuan Republik Indonesia dan mengangkat
derajat Ummat Islam.Memandang keberadaan HMI pada Ghalibnya, adalah organisasi
Perjuangan. Karena sejak awal ia tumbuh sebagai suatu wadah pembinaan dan pengembangan
kader Ummat dan kader Bangsa. Panglima besar Jenderal Sudirman pernah
mengatakan hendaknya HMI menjadi “ Harapan
Maysarakat Indonesia”. Karena HMI tidak pernah surut menempatkan dirinya
menjadi organisasi mahasiswa, Organisasi Kader dan Organisasi Perjuangan yang
mampu tampil sebagai Avent Garde.
Sejak awal berdirinya, para pendiri HMI menyadari bahwa keberadaan
Masyarakat Indonesia yang majemuk merupakan kekayaan bangsa Indonesia. Yang
harus diakui , diterima dan dihormati yang kemudian diwujudkan dalam semboyan
Bhineka Tunggal ika. Namun disadari bahwa ketidakmampuan untuk mengelola
kemajemukan dan ketidaksiapan sebagain masyarakat untuk menerima kemajemukan tersebut
serta pengaruh berkelanjutan politik Kolonial Devide Et Impera dan telah mengakibatkan terjadinya berbagai
gejolak yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam sejarah perjalanan Negara Indonesia telah terjadi pergolakan
dan pemberontakan sebagai akibat dari dinamika bangsa yang terdiri dari
suku,ras, agama yang majemuk.begitupun dengan HMI yang merupakan miniature
sebuah Negara. Dalam proses perjalanannya sering terjadi pergolakan pemikiran
diantara kader karena mereka berasal dari latar blakang yang bermacam-macam.
Baik dari kalangan NU,Muhammadiyah,Al Irsyad, suku madura, makasar,jawa dan
lain sebagainya berhimpun di dalam HMI dengan cita-cita membangun bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang maju.
Tidak terlepas dari itu,Himpunan Mahasiswa Islam(HMI) Cabang Jember
Komisariat Situbondo yang sudah berumur 15 tahun terhitung sejak tahun
1999-2014 mengalami sebuah proses perjalanan yang cukup panjang. Namun sangat
miris sekali ketika dalam perjalanannya yang cukup lama masih tetap saja berada
di Level rendah dalam structural pimpinan dalam HMI yaitu masih tetap di Level
Komisariat. Tentu hal ini terjadi karena ada sebab yang mempengaruhi
perjalanannya dalam proses kaderisasi. Menurut penuturan dari beberapa
sejarawan HMI Situbondo, Umur HMI di Situbondo sebenarnya sudah Hampir sama
dengan HMI Cabang Banyuwangi dan HMI Cabang Probolinggo. Namun proses
peningkatan status, Situbondo belum mampu mengejar beberapa cabang-cabang
tetangga yang seumuran. Baru beberapa minggu yang lalu HMI Cabang Jember Komisariat
Situbondo berhasil meningkatkan statusnya dari Komisariat Persiapan menjadi
Komisariat Penuh,ini merupakan prestasi yang patut kita syukuri karena selama
15 tahun, baru tahun 2014 mampu meningkatkan status satu tingkat di atas status
persiapan.
Berdasarkan Rekam Jejaknya (Track
Record), salah satu Indikator penyebab Mandeknya kaderisasi HMI Cabang
Jember Komisariat Situbondo adalah karena terlalu seringnya Konflik di Internal
kader.Konflik yang sering muncul adalah keinginan dari beberapa orang kader
untuk melakukan kaderisasi secara Konstitusional dan Inkonstitusional. Maka
untuk meminimalisir pola konflik yang seperti itu perlu dibangun Loyalitas dan
Solidaritas agar perjalanan HMI Situbondo kedepan menjadi lebih baik sesuai
cita-cita pendirinya dan juga sesuai dengan AD/ART HMI.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Visi
membangun Loyalitas dan Solidaritas Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Jember
Komisariat Situbondo secara umum mempunyai tujuan mengidentifikasi masalah yang
ada,menentukan kondisi yang perlu diciptakan dan menetapkan Arah Kebijakan
sebagai Panduan untuk melaksanakan Musyawarah Rencana Kerja yang nantinya akan
di tetapkan dalam rapat Kerja Komisariat.
Kesadaran
dan Komitmen yang sungguh-sungguh untuk membangun Loyalitas dan Soidaritas
harus diwujudkan dalam langkah-langkah Nyata, berupa penyusunan Program –
program kerja yang akan dilakukan selama satu periode Kepengurusan baik jangka
penjang ataupun jangka menengah.
BAB
II
IDENTIFIKASI
MASALAH
Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jember Komisariat Situbondo mengalami berbagai
masalah yang cukup besar pengaruhnya dalam proses kaderisasi. Sehingga masalah
tersebut menjadi penghambat jalannya proses kaderisasi. Adapun Faktor-faktor
penyebabnya adalah Sebagai Berikut :
a.
Nilai Dasar Perjuangan (NDP)
belum sepenuhnya menjadi ruh perjuangan HMI Cabang Jember Komisariat Situbondo
sehingga yang sering terjadi pasca LK-I, Kader banyak yang tidak kembali lagi
ke Komisariat karna belum terbangun militansi.
b. Pemahaman terhadap Konstitusi (AD/ART) HMI masih belum Massive
dipahami oleh kader sehingga sering terjadi pelanggaran/Inkonstitusional dalam menyikapi persoalan dalam HMI
c. Konflik Internal kepengurusan sering terjadi karena belum adanya
penyatuan Frame ketika menjalankan roda Organisasi. Kemajemukan Pola pikir yang
tidak dikelola dengan baik dan adil oleh Pengurus cabang mengakibatkan
kesenjangan yang terjadi berlarut-larut. Hal ini lebih diperburuk dengan
kondisi Cabang jember yang Inkonsisten (Eksklusif) dan Degradasi Kepemimpinan serta sering molornya periode kepengurusan
dan menganggap HMI Situbondo sebagai komisariat yang bermasalah.
d. Kepercayaan Alumni terhadap HMI situbondo lambat laun semakin
menurun karena menurut mereka adanya HMI Situbondo tidak mampu memberikan
kontribusi yang berarti terhadap Kemajuan daerah/bangsa. HMI Komisariat
Situbondo hanya disibukkan dengan urusan rumah tangganya sendiri yang tidak
pernah terselesaikan hingga bertahun-tahun lamanya.
e. Kesetiaan (Loyalitas) terhadap Organisasi HMI belum tercipta dalam
diri kader. Hal ini bisa dipahami ketika seorang kader Pasca
Kepengurusan/kuliah,mereka seperti acuh tak acuh lagi terhadap HMI Komisariat
Situbondo. Rasa memilikinya terhadap Himpunan belum kuat dan belum mendarah
daging.
f.
Solidaritas (Kekeluargaan) yang
semestinya dibangun bersama,sering sekali tidak mampu diwujudkan. Dari beberapa
perjalanan sejarah kepengurusan,ketika diawal kepengurusan berjumlah 20 setelah
akhir kepengurusan tinggal 3 atau 5 orang saja. Dan kader sering mengalami
kekecewaan dikarenakan perangkulan terhadap mereka belum maksimal.
g.
Masalah Pribadi juga menjadi
penghambat proses Kaderisasi karena sebagian pengurus/kader adalah anak
rumahan. Mereka harus dibenturkan dengan aktifitas membantu orang tua dirumah/
bekerja/ Keluarga kurang mendukung/ Berpacaran/ tunangan/ Nikah dan Lain
sebagainya.
BAB
III
KONDISI
YANG DIPERLUKAN
Dari berbagai permasalahan yang
ada, tentu harus diselesaikan dengan tuntas melalui kerja kepengurusan sehingga
proses Kaderisasi berjalan dengan lancar sesuai dengan Visi membangun Loyalitas
dan Solidaritas Himpuna Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jember Komisariat
Situbondo. Dalam hal ini diperlukan Kondisi sebagai berikut :
a.
Tertanamnya Nilai Dasar
Perjuangan (NDP) dalam diri kader sebagai ruh perjuangan HMI Cabang Jember
Komisariat Situbondo dan terbentuk kader yang militan.
b. Setiap Kader,mampu memahami Konstitusi (AD/ART) HMI secara Utuh
sehingga tidak lagi terjadi pelanggaran konstitusi dan gerak langkah kader
sesuai dengan Aturan Main Organisasi.
c. Konflik Internal kepengurusan/Kader mampu diminimalisir sehingga
kedepan HMI Cabang Jember Komisariat Situbondo mampu berjalan pada tahapan
berikutnya
d. Tumbuh kembali Kepercayaan Alumni terhadap HMI situbondo dan
terbangun keharmonisan antara kakak seperjuangan dengan adik seperjuangan
karena secara Historis mereka mempunyai hubungan yang cukup erat.
e. Terwujudnya Kesetiaan (Loyalitas) terhadap Organisasi HMI khususnya
di Situbondo
f. Terwujudnya Solidaritas (Kekeluargaan) yang dibangun bersama
g. Segera terselesainya Masalah Pribadi sehingga ada keseimbangan antara aktifitas membantu orang tua dirumah/ bekerja/ Keluarga kurang mendukung/ Berpacaran/ tunangan/ Nikah dan Lain sebagainya dengan aktifitas Organisasi.
f. Terwujudnya Solidaritas (Kekeluargaan) yang dibangun bersama
g. Segera terselesainya Masalah Pribadi sehingga ada keseimbangan antara aktifitas membantu orang tua dirumah/ bekerja/ Keluarga kurang mendukung/ Berpacaran/ tunangan/ Nikah dan Lain sebagainya dengan aktifitas Organisasi.
BAB
IV
ARAH
KEBIJAKAN UMUM
Arah Kebijakan umum
dalam rangka membangun Loyalitas dan Solidaritas adalah sebagai berikut :
a.
Menjadikan Nilai Dasar
Perjuangan (NDP) sebagai ruh perjuangan HMI Cabang Jember Komisariat Situbondo
dan terbentuk kader yang militan.
b. Menjadikan Konstitusi (AD/ART) HMI sebagai gerak langkah dalam menyelesaikan persoalan dalam tubuh HMI
c. Menjadikan Konflik bukan sebagai pemecah belah keharmonisan(Kemandekan berpikir)dalam kepengurusan, tetapi konfilk dijadikan semangat dalam proses mendewasakan diri/organisai
d. Tumbuh kembali Kepercayaan Alumni terhadap HMI situbondo dan terbangun keharmonisan antara kakak dengan adik seperjuangan karena secara Historis mereka mempunyai hubungan yang cukup erat.
e. Terbangun Kesetiaan (Loyalitas) dalam diri kader/pengurus terhadap Organisasi HMI khususnya di Komisariat Situbondo
f. Terbangun Solidaritas (Kekeluargaan) antar kader/pengurus sehingga tercipta keharmonisan dalam berorganisasi.
g. Menyeimbangkan antara Masalah Pribadi dan aktifitas di organisasi sehingga terbentuk pribadi professional yang mampu menempatkan masalah pada porsinya.
b. Menjadikan Konstitusi (AD/ART) HMI sebagai gerak langkah dalam menyelesaikan persoalan dalam tubuh HMI
c. Menjadikan Konflik bukan sebagai pemecah belah keharmonisan(Kemandekan berpikir)dalam kepengurusan, tetapi konfilk dijadikan semangat dalam proses mendewasakan diri/organisai
d. Tumbuh kembali Kepercayaan Alumni terhadap HMI situbondo dan terbangun keharmonisan antara kakak dengan adik seperjuangan karena secara Historis mereka mempunyai hubungan yang cukup erat.
e. Terbangun Kesetiaan (Loyalitas) dalam diri kader/pengurus terhadap Organisasi HMI khususnya di Komisariat Situbondo
f. Terbangun Solidaritas (Kekeluargaan) antar kader/pengurus sehingga tercipta keharmonisan dalam berorganisasi.
g. Menyeimbangkan antara Masalah Pribadi dan aktifitas di organisasi sehingga terbentuk pribadi professional yang mampu menempatkan masalah pada porsinya.
BAB
V
KAIDAH
PELAKSANAAN
1.
Arah Kebijakan Umum adalah
Pedoman dalam perencanaan/penyusunan program kerja kepegurusan untuk satu
periode kedepan sehingga setiap fungsionaris pengurus/kader mempunyai gambaran
ketika akan menyusun/mengusulkan Program kerja.
2. Menugaskan kepada Fungsionaris pengurus untuk :
a.
Menfasilitasi untuk
diselenggarakannya Dialog jaring aspirasi kader ataupun alumni yang mewakili
kebutuhan kader baik di tingkat perguruan tinggi,fakultas, jurusan ataupun pada
persoalan kedaerahan.
b.
Segera menyelesaikan masalah
dan Konflik secara damai baik di dalam kepangurusan, Kader,alumni atau dengan
pengurus cabang dengan tuntas, adil dan benar sehingga terbangun loyalitas dan
solidaritas
3.
Memaksimalkan peran MPK-PK
dalam kepengurusan sehingga ketika terjadi permasalahan pada kader/Pengurus
baik secara individu atau kelompok segera teratasi dengan konsultasi kepada
MPK-PK
BAB
VI
PENUTUP
Visi
misi ini merupakan Arah kebijakan untuk menjalankan roda Kepengurusan selama 1
periode kedepan dalam usaha membangun loyalitas dan Solidaritas Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jember Komisariat Situbondo. Sehingga menjadi
pedoman dalam merencanakan/ mengusulkan/ menyusun Program kerja yang Linear
dengan Visi dan Misi tersebut.
Dengan
Visi membangun Loyalitas dan Solidaritas Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang
Jember Komisariat Situbondo dapat
menyelesaikan masalah-masalah masa lalu sehingga dapat mengatasi krisis
kepercayaan dan melaksanakan proses kaderisasi kea rah yang lebih baik dan
relevan dengan tuntutan zaman. Amiin
Billahitaufik Wal Hidayah
Situbondo,16 Robi’ul Awal 1435 H/19 Januari 2014 M
(h)
ReplyDeleteSelamat selama 15 tahun meningkat dari komisariat persiapan menjadi komisariat penuh. Bagaimna sejarah komisariat situbondo? Tks
ReplyDelete