Pages

Sunday, January 19, 2014

VISI DAN MISI KETUA UMUM HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG JEMBER KOMISARIAT SITUBONDO PERODE 2013-2014

Bismillahirrohmanirrohim,
Visi : Membangun Loyalitas dan Solidaritas Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jember Komisariat Situbondo”

Sistematika Pembahasan Visi yang tergambar secara Utuh dalam membangun Solidaritas dan Loyalitas Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jember Komisariat Situbondo adalah sebagai berikut :
BAB I               : PENDAHULUAN
BAB II              : IDENTIFIKASI MASALAH
BAB III            : KONDISI YANG DIPERLUKAN
BAB IV            : ARAH KEBIJAKAN
BAB V             : KAIDAH PELAKSANAAN
BAB VI            : PENUTUP
 
BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
Indonesia adalah bangsa besar yang terdiri atas berbagai suku, Kebudayaan dan agama. Kemajemukan itu merupakan kekayaan dan kekuatan sekaligus menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia. Tantangan itu sangat terasa terutama ketika bangsa Indonesia membutuhkan kebersamaan dan persatuan dalam menghadapi dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, baik yang berasal dari dalam ataupun luar negeri.
Berbicara Indonesia, maka kita tidak akan terlepas dengan ke-Islaman. Karena secara mayoritas Penduduk Indonesia adalah pemeluk agama Islam terbesar di Dunia. Namun bangsa yang besar tersebut selama beratas-ratus tahun dijajah oleh bangsa barat secara bergiliran dimulai sejak portugis, Inggris, Belanda dan terakhir Jepang. Penjajahan mengakibatkan penderitan yang cukupMenyakitkan terhadap Bangsa Indonesia. Tidak sedikit Rakyat Indonesia yang tidak mendapatkan haknya sebagai  warga Negara. Mereka hidup dalam penindasan yang sangat memilukan. Akhirnya pada Tanggal 17 Agustus 1945 kemerdekaan mampu di raih oleh bangsa Indonesia dengan perjuangan yang cukup panjang. Tidak berhenti disitu, pejuangan bangsa Indonesia setelah kemerdekaan adalah mempertahankan kemerdekaan itu sendiri agar tidak dikuasai kembali oleh bangsa barat. Upaya mempertahankan kemerdekaan tersebut memunculkan kembali perjuangan-perjuangan fisik sehingga menimbulkan gejolak di berbagai daerah di tanah Air.
Begitupun dengan generasi muda Indonesia yakni dari Golongan Mahasiswa.Dalam upaya mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mempertinggi derajat Ummat Islam, para mahasiswa membentuk organisasi Pada Tanggal 14 Robiul awal 1336 H, Bertepatan dengan 5 Februari 1947 di Sekolah Tinggi Islam atau STI (Kini,Universitas Islam Indonsia) dengan pencetus pemrakarsa Lafran Pane. HMI lahir tanpa campur tangan pihak manapun, dicetuskan oleh mahasiswa sendiri. Menurut catatan sejarah yang dimilikinya,organisasi ini lahir diruang kuliah di tengah semangat kebangsaan yang tinggi. Konfigurasi politik social, politik,ekonomi,pendidikan, agaa dan kebudayaan masa itu memang turut mematangkan kelahiran dan keberadaannya ditengah-tengah masyarakat.
Semangat dan gerakan untuk berhimpun itu menjadi sumber inspirasi bagi munculnya Himpunan Mahasiswa Islam yang terkonsolidasi untuk mempertahankan kemerdekaan Negara kesatuan Republik Indonesia dan mengangkat derajat Ummat Islam.Memandang keberadaan HMI pada Ghalibnya, adalah organisasi Perjuangan. Karena sejak awal ia tumbuh sebagai suatu wadah pembinaan dan pengembangan kader Ummat dan kader Bangsa. Panglima besar Jenderal Sudirman pernah mengatakan hendaknya HMI menjadi “ Harapan Maysarakat Indonesia”. Karena HMI tidak pernah surut menempatkan dirinya menjadi organisasi mahasiswa, Organisasi Kader dan Organisasi Perjuangan yang mampu tampil sebagai Avent Garde.
Sejak awal berdirinya, para pendiri HMI menyadari bahwa keberadaan Masyarakat Indonesia yang majemuk merupakan kekayaan bangsa Indonesia. Yang harus diakui , diterima dan dihormati yang kemudian diwujudkan dalam semboyan Bhineka Tunggal ika. Namun disadari bahwa ketidakmampuan untuk mengelola kemajemukan dan ketidaksiapan sebagain masyarakat untuk menerima kemajemukan tersebut serta pengaruh berkelanjutan politik Kolonial Devide Et Impera dan telah mengakibatkan terjadinya berbagai gejolak yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam sejarah perjalanan Negara Indonesia telah terjadi pergolakan dan pemberontakan sebagai akibat dari dinamika bangsa yang terdiri dari suku,ras, agama yang majemuk.begitupun dengan HMI yang merupakan miniature sebuah Negara. Dalam proses perjalanannya sering terjadi pergolakan pemikiran diantara kader karena mereka berasal dari latar blakang yang bermacam-macam. Baik dari kalangan NU,Muhammadiyah,Al Irsyad, suku madura, makasar,jawa dan lain sebagainya berhimpun di dalam HMI dengan cita-cita membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju.
Tidak terlepas dari itu,Himpunan Mahasiswa Islam(HMI) Cabang Jember Komisariat Situbondo yang sudah berumur 15 tahun terhitung sejak tahun 1999-2014 mengalami sebuah proses perjalanan yang cukup panjang. Namun sangat miris sekali ketika dalam perjalanannya yang cukup lama masih tetap saja berada di Level rendah dalam structural pimpinan dalam HMI yaitu masih tetap di Level Komisariat. Tentu hal ini terjadi karena ada sebab yang mempengaruhi perjalanannya dalam proses kaderisasi. Menurut penuturan dari beberapa sejarawan HMI Situbondo, Umur HMI di Situbondo sebenarnya sudah Hampir sama dengan HMI Cabang Banyuwangi dan HMI Cabang Probolinggo. Namun proses peningkatan status, Situbondo belum mampu mengejar beberapa cabang-cabang tetangga yang seumuran. Baru beberapa minggu yang lalu HMI Cabang Jember Komisariat Situbondo berhasil meningkatkan statusnya dari Komisariat Persiapan menjadi Komisariat Penuh,ini merupakan prestasi yang patut kita syukuri karena selama 15 tahun, baru tahun 2014 mampu meningkatkan status satu tingkat di atas status persiapan.
Berdasarkan Rekam Jejaknya (Track Record), salah satu Indikator penyebab Mandeknya kaderisasi HMI Cabang Jember Komisariat Situbondo adalah karena terlalu seringnya Konflik di Internal kader.Konflik yang sering muncul adalah keinginan dari beberapa orang kader untuk melakukan kaderisasi secara Konstitusional dan Inkonstitusional. Maka untuk meminimalisir pola konflik yang seperti itu perlu dibangun Loyalitas dan Solidaritas agar perjalanan HMI Situbondo kedepan menjadi lebih baik sesuai cita-cita pendirinya dan juga sesuai dengan AD/ART HMI.

B.    MAKSUD DAN TUJUAN
Visi membangun Loyalitas dan Solidaritas Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Jember Komisariat Situbondo secara umum mempunyai tujuan mengidentifikasi masalah yang ada,menentukan kondisi yang perlu diciptakan dan menetapkan Arah Kebijakan sebagai Panduan untuk melaksanakan Musyawarah Rencana Kerja yang nantinya akan di tetapkan dalam rapat Kerja Komisariat.
Kesadaran dan Komitmen yang sungguh-sungguh untuk membangun Loyalitas dan Soidaritas harus diwujudkan dalam langkah-langkah Nyata, berupa penyusunan Program – program kerja yang akan dilakukan selama satu periode Kepengurusan baik jangka penjang ataupun jangka menengah.
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jember Komisariat Situbondo mengalami berbagai masalah yang cukup besar pengaruhnya dalam proses kaderisasi. Sehingga masalah tersebut menjadi penghambat jalannya proses kaderisasi. Adapun Faktor-faktor penyebabnya adalah  Sebagai Berikut :

a.       Nilai Dasar Perjuangan (NDP) belum sepenuhnya menjadi ruh perjuangan HMI Cabang Jember Komisariat Situbondo sehingga yang sering terjadi pasca LK-I, Kader banyak yang tidak kembali lagi ke Komisariat karna belum terbangun militansi.
b.      Pemahaman terhadap Konstitusi (AD/ART) HMI masih belum Massive dipahami oleh kader sehingga sering terjadi pelanggaran/Inkonstitusional  dalam menyikapi persoalan dalam HMI
c.       Konflik Internal kepengurusan sering terjadi karena belum adanya penyatuan Frame ketika menjalankan roda Organisasi. Kemajemukan Pola pikir yang tidak dikelola dengan baik dan adil oleh Pengurus cabang mengakibatkan kesenjangan yang terjadi berlarut-larut. Hal ini lebih diperburuk dengan kondisi Cabang jember yang Inkonsisten (Eksklusif) dan Degradasi Kepemimpinan  serta sering molornya periode kepengurusan dan menganggap HMI Situbondo sebagai komisariat yang bermasalah.
d.      Kepercayaan Alumni terhadap HMI situbondo lambat laun semakin menurun karena menurut mereka adanya HMI Situbondo tidak mampu memberikan kontribusi yang berarti terhadap Kemajuan daerah/bangsa. HMI Komisariat Situbondo hanya disibukkan dengan urusan rumah tangganya sendiri yang tidak pernah terselesaikan hingga bertahun-tahun lamanya.
e.      Kesetiaan (Loyalitas) terhadap Organisasi HMI belum tercipta dalam diri kader. Hal ini bisa dipahami ketika seorang kader Pasca Kepengurusan/kuliah,mereka seperti acuh tak acuh lagi terhadap HMI Komisariat Situbondo. Rasa memilikinya terhadap Himpunan belum kuat dan belum mendarah daging.
f.        Solidaritas (Kekeluargaan) yang semestinya dibangun bersama,sering sekali tidak mampu diwujudkan. Dari beberapa perjalanan sejarah kepengurusan,ketika diawal kepengurusan berjumlah 20 setelah akhir kepengurusan tinggal 3 atau 5 orang saja. Dan kader sering mengalami kekecewaan dikarenakan perangkulan terhadap mereka belum maksimal.
g.       Masalah Pribadi juga menjadi penghambat proses Kaderisasi karena sebagian pengurus/kader adalah anak rumahan. Mereka harus dibenturkan dengan aktifitas membantu orang tua dirumah/ bekerja/ Keluarga kurang mendukung/ Berpacaran/ tunangan/ Nikah dan Lain sebagainya.


BAB III
KONDISI YANG DIPERLUKAN
          Dari berbagai permasalahan yang ada, tentu harus diselesaikan dengan tuntas melalui kerja kepengurusan sehingga proses Kaderisasi berjalan dengan lancar sesuai dengan Visi membangun Loyalitas dan Solidaritas Himpuna Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jember Komisariat Situbondo. Dalam hal ini diperlukan Kondisi sebagai berikut :

a.       Tertanamnya Nilai Dasar Perjuangan (NDP) dalam diri kader sebagai ruh perjuangan HMI Cabang Jember Komisariat Situbondo dan terbentuk kader yang militan.
b.      Setiap Kader,mampu memahami Konstitusi (AD/ART) HMI secara Utuh sehingga tidak lagi terjadi pelanggaran konstitusi dan gerak langkah kader sesuai dengan Aturan Main Organisasi.
c.       Konflik Internal kepengurusan/Kader mampu diminimalisir sehingga kedepan HMI Cabang Jember Komisariat Situbondo mampu berjalan pada tahapan berikutnya
d.      Tumbuh kembali Kepercayaan Alumni terhadap HMI situbondo dan terbangun keharmonisan antara kakak seperjuangan dengan adik seperjuangan karena secara Historis mereka mempunyai hubungan yang cukup erat.  
e.      Terwujudnya Kesetiaan (Loyalitas) terhadap Organisasi HMI khususnya di Situbondo
f.        Terwujudnya Solidaritas (Kekeluargaan) yang dibangun bersama
g.       Segera terselesainya Masalah Pribadi sehingga ada keseimbangan antara aktifitas membantu orang tua dirumah/ bekerja/ Keluarga kurang mendukung/ Berpacaran/ tunangan/ Nikah dan Lain sebagainya dengan aktifitas Organisasi.

 
BAB IV
ARAH KEBIJAKAN UMUM
Arah Kebijakan umum dalam rangka membangun Loyalitas dan Solidaritas adalah sebagai berikut :

a.       Menjadikan Nilai Dasar Perjuangan (NDP) sebagai ruh perjuangan HMI Cabang Jember Komisariat Situbondo dan terbentuk kader yang militan.

b.      Menjadikan Konstitusi (AD/ART) HMI sebagai gerak langkah dalam menyelesaikan persoalan dalam tubuh HMI

c.       Menjadikan Konflik bukan sebagai pemecah belah keharmonisan(Kemandekan berpikir)dalam kepengurusan, tetapi konfilk dijadikan semangat dalam proses mendewasakan diri/organisai

d.      Tumbuh kembali Kepercayaan Alumni terhadap HMI situbondo dan terbangun keharmonisan antara kakak dengan adik seperjuangan karena secara Historis mereka mempunyai hubungan yang cukup erat. 

e.      Terbangun  Kesetiaan (Loyalitas) dalam diri kader/pengurus terhadap Organisasi HMI khususnya di Komisariat Situbondo

f.        Terbangun Solidaritas (Kekeluargaan) antar kader/pengurus sehingga tercipta keharmonisan dalam berorganisasi.

g.       Menyeimbangkan antara Masalah Pribadi dan aktifitas di organisasi sehingga terbentuk pribadi professional yang mampu menempatkan masalah pada porsinya.




BAB V
KAIDAH PELAKSANAAN

1.       Arah Kebijakan Umum adalah Pedoman dalam perencanaan/penyusunan program kerja kepegurusan untuk satu periode kedepan sehingga setiap fungsionaris pengurus/kader mempunyai gambaran ketika akan menyusun/mengusulkan Program kerja.
2.       Menugaskan kepada Fungsionaris pengurus untuk :
a.       Menfasilitasi untuk diselenggarakannya Dialog jaring aspirasi kader ataupun alumni yang mewakili kebutuhan kader baik di tingkat perguruan tinggi,fakultas, jurusan ataupun pada persoalan kedaerahan.
b.      Segera menyelesaikan masalah dan Konflik secara damai baik di dalam kepangurusan, Kader,alumni atau dengan pengurus cabang dengan tuntas, adil dan benar sehingga terbangun loyalitas dan solidaritas

3.       Memaksimalkan peran MPK-PK dalam kepengurusan sehingga ketika terjadi permasalahan pada kader/Pengurus baik secara individu atau kelompok segera teratasi dengan konsultasi kepada MPK-PK

BAB VI
PENUTUP
Visi misi ini merupakan Arah kebijakan untuk menjalankan roda Kepengurusan selama 1 periode kedepan dalam usaha membangun loyalitas dan Solidaritas Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jember Komisariat Situbondo. Sehingga menjadi pedoman dalam merencanakan/ mengusulkan/ menyusun Program kerja yang Linear dengan Visi dan Misi tersebut.
Dengan Visi membangun Loyalitas dan Solidaritas Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jember  Komisariat Situbondo dapat menyelesaikan masalah-masalah masa lalu sehingga dapat mengatasi krisis kepercayaan dan melaksanakan proses kaderisasi kea rah yang lebih baik dan relevan dengan tuntutan zaman. Amiin

Billahitaufik Wal Hidayah 
Situbondo,16 Robi’ul Awal 1435 H/19 Januari 2014 M


2 komentar:

  1. Selamat selama 15 tahun meningkat dari komisariat persiapan menjadi komisariat penuh. Bagaimna sejarah komisariat situbondo? Tks

    ReplyDelete
:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer