PENJELASAN
TEMA RAPAT ANGGOTA KOMISARIAT (RAK) KE-I
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)
CABANG JEMBER KOMISARIAT SITUBONDO
PERIODE 2013/2014
”Bersama dalam Perbedaan ; Bangkit dan Melangkah Menuju
Perubahan”
HMI adalah organisasi kader yang
dilahirkan karena kebutuhan politik mahasiswa. Kondisi politik yang melingkupi
ketika itu merangsang beberapa mahasiswa untuk membentuk suatu organisasi yang
bisa berguna bagi masyarakat, Bangsa dan agama. Karena itu tujuan didirikannya
HMI antara lain mempertahankan Negara republik
Indonesia serta mempertinggi derajat dan martabat rakyat Indonesia, juga untuk
menegakkan dan pengembangan ajaran-ajaran islam di muka bumi. Sebagai
organisasi kader, HMI Menginginkan semua mahasiswa yang beragama islam mengenal
dan menghayati ajaran agamanya serta mengamalkannya dimanapun dia berada. Tentunya,
penghayatan dan pengenalan agama tersebut disesuaikan dengan atribut
kemahasiswaan yang lebih menekankan pada etos kecendikiawanan. Harapan yang
ingin diperoleh dari ini adalah terciptanya insan akademis yang beragama dan
memiliki wawasan serta kepekaan sosial politik.
Tekad yang
menyertai didirikannya HMI semacam itulah, yang menjadikan ia selalu ingin
eksis dalam setiap kurun waktu dan setiap perjalanan sejarah. Kalau tekad
tersebut belum tercapai, apapun tantangan harus dihadapi. Dengan kata lain,
dalam situasi sosial-politik yang bagaimanapun selama usaha menciptakan insan
akademis yang islami dan memiliki kepekaan social politik ini belum berhasil,
tidak ada alasan untuk meniadakan organisasi tersebut. Tentu saja sesuai dengan
perkembangan sejarah tujuan utama didirikannya HMI tersebut bisa saja bergeser.
Dan yang demikian ini, juga sudah terjadi. Meski demikian pergeseran tujuan
yang pernah terjadi di dalam HMI beberapa waktu setelah didirikan tidaklah
berarti menghilangkan tujuan semula. Pergeseran tujuan yang terjadi semata-mata
hanyalah sebagai upaya mempersempit dan menspesialisasikan tujuan tersebut.
Tujuan itu adalah turut membina anggotanya agar menjadi sarjana-sarjana yang
handal.
Jadi,pada
garis besarnya HMI lahir untuk kepentingan nasional dan kepentingan islam.
Dengan kata lain, kelahiran HMI merupakan manifestasi kepedulian mahasiswa pada
waktu itu untuk ikut berperan dalam menegakkan republic ini, yang sekaligus
mempertahankan dan mensyiarkan islam. Dan, ini bisa dibuktikan dari kiprah HMI
dalam setiap perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
Begitu pula
latar belakang didirikannya HMI Situbondo pada akhir tahun 1999. Motivasi awal
didirikannya adalah sangat sederhana yaitu hanya untuk memberikan ruang
silaturrahmi kepada mahasiswa Islam yang ada di Situbondo. Karena Pada saat itu
tidak ada organisasi kemahasiswaan yang bisa memberikan ruang kepada mahasiswa
yang berbeda latar belakang organisasi keislamannya. Hal lain yang kemudian
juga mengiringi kelahiran HMI Situbondo adalah Situasi Politik Nasional pada
tahun 1998 dengan di tumbangkannya Era Orde baru oleh Mahasiswa yang kemudian
membuka Era reformasi.
Namun dalam
perjalanannya sejak tahun 1999 sampai
tahun 2015 ini, terjadi berbagai macam dinamika dalam tubuh organisasi. Di
awal-awal berdirinya HMI Situbondo memang dikenal sebagai organisasi yang cukup
disegani di Kabupaten Situbondo meskipun pada saat itu anggotanya sangat
sedikit sekali. Karena HMI selalu melibatkan diri dalam berbagai hal yang
terjadi baik di Daerah ataupun Nasional. HMI situbondo muncul sebagai kelompok
kritis yang progressive sehingga peranannya cukup diperhitungkan. Akan tetapi
beberapa periode setelah masa kejayaanya itu, HMI Situbondo mulai terlihat
mengalami kemunduran. Baik dalam kaderisasi ataupun pada kepekaannya terhadap
isu-isu kedaerahan ataupun nasional. Kegiatan yang dilakukan terlihat hanya
seperti seremonial saja. Sehingga muncul berbagai macam pandangan, baik dari
anggota yang masih aktif ataupun dari alumni-alumninya.
Hal ini kemudian lebih diperkeruh lagi dengan munculnya konflik berkepanjangan
yaitu kubu Konstitusional yang tetap mempertahankan HMI Situbondo sebagai
Komisariat menginduk ke cabang Jember dan kubu Inkonstitusional yang menganggap
HMI Situbondo sebagai Cabang. Kondisi itu berdampak pada Kevakuman organisasi
yang terjadi selama bertahun-tahun. Sampai pada akhirnya di tahun 2008 HMI
dicoba untuk dihidupkan kembali meskipun sisa-sisa konflik masih ada. Secara
perlahan HMI Situbondo mulai bangkit kembali dan melahirkan beberapa kader yang
hingga sekarang sudah cukup banyak dan
terdistribusikan di beberapa jabatan penting di Organisasi kemahasiswaan
Kampus. Hal ini menjadi angin segar dalam upaya meningkatkan HMI Situbondo ke depan.
Namun karena Mahasiswa yang masuk di HMI berasal dari latar belakang yang
bermacam- macam, Konflik Internal belakangan ini muncul kembali dan menguras cukup
banyak keringat. Namun setelah dilakukan upaya penyelesaian Masalah, saat ini
kondisinya menjadi stabil kembali.
Jadi,
Proses perjalanan HMI Situbondo begitu sangat Dinamis. Berbagai macam pemikiran
saling berbenturan satu sama lain. Perbedaan cara pandang antar kader menjadi
warna yang turut serta menghiasi proses kaderisasi. Naik turun sudah menjadi
hal yang biasa di Lingkungan HMI Situbondo. Artinya meskipun berbeda cara
pandang atau berbeda dalam menafsirkan sesuatu,Dalam konteks kebersamaan para
kader sangat kuat. Militansi terhadap HMI sangat tinggi. Sehingga tidak jarang
di temui kader HMI Situbondo yang menangis hanya karena memikirkan HMI.
Dalam satu
sisi memang terdapat sisi positif ketika kader dibesarkan dengan konflik.
Tetapi di sisi lain status Organisasi tidak mengalami peningkatan yang
Signifikan. Usia 16 tahun (sejak 1999-2015), merupakan usia yang cukup tua jika
dibandingkan dengan daerah lain yang saat ini HMI nya sudah menjadi Cabang
(Banyuwangi,Probolinggo,Tuban,Selong, dll). Apalagi ketika dibandingkan dengan
HMI Cabang Makassar Timur yang usianya hanya Satu tahun lebih tua dari HMI
Situbondo. Cabang Makassar Timur telah mampu menghantarkan kadernya menjadi
Ketua Umum PB HMI. Sedangkan HMI Situbondo masih berkutat dalam level
komisariat. Ini perlu menjadi bahan pemikiran kita bersama untuk meningkatkan
status dari komisariat menjadi cabang. Tetapi dengan tetap mengikuti
tahapan-tahapan mekanisme organisasi yang diiringi dengan peningkatan kualitas
kader melalui Training-training Formal ataupun Non-Formal.
Maksudnya
adalah, HMI Situbondo harus bangkit dari keterpurukan dan menatap masa depan
untuk melangkah ke arah perubahan. Jangan selalu membelenggukan diri dengan
Konflik berkepanjangan yang malah sebenarnya merugikan Organisasi Sendiri.
Hindari Perpecahan dan satukan tekad untuk membangun HMI Situbondo kedepan
menjadi lebih baik. Yakinkan dengan doa, Wujudkan dengan usaha, maka apa yang
menjadi cita-cita akan sampai. YAKUSA !!!
Situbondo,27 Februari 2015
@Syaif_Zhibond
0 komentar:
Post a Comment