Beberapa
waktu terakhir ini Himpunan Mahasisawa Islam ( HMI ) sering disebut – sebut
dalam setiap perbincangan dan pemberitaan di Media Massa. HMI sering disangkut
pautkan dengan ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Ketika masih
menjadi Mahasiswa dia memang pernah menjabat sebagai ketua umum Pengurus Besar HimpunanMahasiswa Islam (PBHMI) periode 1997 sampai dengan tahun 1999. Menurut pemberitaan
di media massa disebutkan bahwa Anas Urbaningrum tersandung kasus Proyek
Hambalang di Kementerian Pemuda dan Olahraga yang menetapkan Anas Urbaningrum
sebagai tersangka. Naiknya status menjadi tersangka yaitu setelah dijatuhkannya
status tersangka terhadap anak buahnya di partai Demokrat yaitu berawal dari ocehan Nazaruddin yang pada saat itu
masih menjabat sebagai bendahara umum partai demokrat dan juga masih sebagai
anggota DPR RI disusul dengan Angelina Sondakh yang juga masih menjadi anggota
DPR RI dan tak ketinggalan juga Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alfian
Malarangeng.
Naiknya
status Anas dari saksi menjadi tersangka sangat mencoreng pamor partai demokrat
yang dipimpinnya sekaligus dengan sering disebutkannya latar belakang
organisasi ketika masih menjadi mahasiswa mempunyai dampak negatif terhadap cara
pandang masyarakat pada HMI. Dengan banyaknya tokoh – tokoh alumni HMI yang
tersandung skandal kasus korupsi menyebabkan spekulasi baru di tengah – tengah
masyarakat. Ada yang berbendapat jangan – jangan proses pengkaderan HMI memang
untuk mencetak kader yang korup. Apalagi ditambah dengan ulah para mahasiswa
yang mengatasnamakan dirinya sebagai kader HMI, kemarin melakukan unjuk rasa
menuntut dibubarkannya KPK. Demonstrasi tersebut terjadi beberapa hari setelah
Saudara Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan
Korupsi ( KPK ). Maka kemudian muncul pembicaraan masyarakat “Jangan-jangan HMI
ini adalah underbow dari salah satu partai politik. Kalau memang mau
mengkritisi KPK kog baru dilakukan ketika Anas Urbaningrum di tetapkan sebagai
tersangka dalam kasus Hambalang ???? “.
Menjadi
dilema dalam diri kita sebagai kader yang baru belajar proses perkaderan di
HMI. Keadaan internal HMI beberapa waktu yang lalu juga diinformasikan negatif
oleh media mengenai masalah yang terjadi pada ketua Umum pengurus besar
Himpunan Mahaiswa Islam (HMI). Kemudian setelah itu, terjadi konflik Dualisme
kepengurusan dalam pengurus besar HMI. Hal ini sangat di sayangkan sekali
mengingat HMI yang semestinya menjadi pengontrol terhadap kebijakan pemerintah
malah di sibukkan dengan persoalan rumah tangganya sendiri yang masih
mengambang sampai saat ini.
Namun
ditengah-tengah kisruhnya permasalahan dan pemberitaan negatif terhadap HMI
baik di eksternal maupun di Internal, kemudian muncul mutiara yang membawa
keharuman terhadap HMI. Sebut saja Alumni Kita yang sampai saat ini masih
terbukti kredibilitasnya adalah Koordinator Presidium KAHMI (Korps Alumni HMI)
Moh. Mahfud MD. Dari beberapa survey yang dilakukan oleh lembaga survey
terkemuka di Indonesia menyebutkan bahwa Mahfud MD masuk dalam tokoh yang
sampai saat ini masih terbukti bersih dan tidak pernah tersandung kasus baik
yang kecil ataupun besar. Kemudian beberapa waktu yang lalu muncul hasil survey
yang mengejutkan yaitu Bang Mahfud MD menempati posisi teratas dalam
survey elit untuk calon presiden 2014
yang terjaga kredibilitasnya. Survey tersebut dilakukan dengan komposisi peserta
berasal dari masyarakat yang berpendidikan (Masyarakat Elit).
Hal ini
menunjukkan bahwa masih sangat diperlukannya pemimpin dari Himpunan MahasiswaIslam. Pemimpin yang mampu membawa rakyat dan bangsa Indonesia kejalan yang
lebih baik. Karena sebenarnya masalah keummatan ini telah tertulis dalam
Anggaran Dasar HMI Pasal 4 bahwa HMI bertujuan untuk Terbinanya insan Akademis,
Pencipta, Pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas
terwujudnya masyarakat adil makmur yang di ridho’i Allah Subhanahu Wata’ala.
Semoga setiap Usaha yang dilakukan memberikan manfaat terhadap kemajuan negeri
tercinta ini INDONESIA RAYA. Yakin Usaha Sampai.
(Syaiful Bahri Wasekum PTKP HMI Cabang Situbondo)
sambil menunggu kebenarannya, jika terbukti itu unsur manusiawinya, jika salah berarti unsur keadilan yg harus di pertanyakan. :D
ReplyDeleteBiarkan HMI berjalan sebagai ormas besar yg memajukan bangsa, bukan hanya sebagai oraganisai kepemudaan. Nyambung nggak nih ?
kata2 adil memang relatif mbak Indah, tinggal bagaimana hukum/aturan itu memposisikan kebijakannya. Yang salah memang harus selayaknya dan wajib diproses sesuai dengan hukum yang ada. dan jika tidak bersalah maka secara lapang data dan "nerimo" dengan putusan tersebut. :D
Deletesebagaimana dalam Konstitusi, HMI merupakan Organisasi yang Independen, HMI tetaplah Oraganisasi Kepemudaan, perkaderan. Wallahu a'lam..
bisa tuh tombol balasnya, tp masih menginduk di komentar yg pertama. kalau ingin yg seperti punya saya, silahkan berkunjung disini: http://www.tipstrikblogging.com/
DeleteAlhamdulillah sukses Mbak Indah,, Terima kasih,,, :D
DeleteSekalian kasih emoticonnya..biar keliatan makin keren
DeleteEmoticon silahkan ambil disini yah, byk versinya : http://ut2a-4down.blogspot.com/2012/11/pasang-emotion-geasemonkey-v2-di-kotak.html
ReplyDeleteOK Mbak Indah,, saya coba otak atik dulu,, :D
DeleteSebaiknya kita belajar untuk menyikapi semua permasalahan dengan bijaksana.Apabila ada orang yang melakukan perbuatan melanggar hukum,maka yang bersalah adalah orangnya bukan organisasinya.Kadang kalau sudah urusan politik semua bisa jadi terbawa tergantung pihak yang bermain diair keruh.
ReplyDeleteKalau ingin terjun dalam bidang politik wajib punya kesabaran dan kekuatan menahan diri dari emosi.Coba perhatikan para elit politik,walau sangat marah tapi tetap berbicara tenang. :-b
Betul sekali kawan.. kdang masyarakat kita menilai dari mana ia berproses sebelumnya... dari situlah akan dicari2 dan dikaitkan semuanya... semoga kita mendapat pencerahan.. (p).
Deletewallahu a'lam.
Turut meramaikan aja mas. Ditunggu kunjungannya trima kasih.
ReplyDeleteOk kawan Dhiyas... terima kasih sudah berkunjung.. :D
Deleteitulah beddanya kita dengann yang lain
ReplyDeletebedanya apa kawan?? :-? :))
DeleteBetul kawan... sekolah situbondo mana dlu?
ReplyDeletemeskipun keluar dari topik itung2 nambah saudara...semangat blogging,,, :)) :-b