Pages

Sunday, January 12, 2014

Sarasehan Bhiru Celleng:"Demokrasi Vs Kerajaan "

Situbondo.- Sarasehan ke-III Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Situbondo yang diberi nama Sarasehan "Bhiru Celleng" berlangsung cukup Seru. Karena membahas tentang perbandingan antara Sistem pemerintahan Demokrasi dan sistem pemerintahan Kerajaan. Sarasehan tersebut di isi dengan Forum debat, tujuannya adalah untuk belajar mempertahankan pendapat hingga mampu mempengaruhi lawan bicara. Dengan menggunakan berbagai Referensi yang ada para Peserta  harus mampu mempertahankan pendapatnya dan mampu mengalahkan atau melemahkan pendapat peserta yang lain.
Forum debat tersebut dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang Pro Demokrasi dan kelompok yang anti demokrasi tetapi mendukung sistem pemerintahan kerajaan/ khilafah. Sebut saja mereka yang pro terhadap demokrasi adalah saudara Miftahul anwar,Moch. Marsuki, Abeil Zhein Ali,Muhammad Fathor Rozi,Santoso dan Ainul Burhan. Sedangkan kelompok yang anti Demokrasi tetapi mendukung sistem Kerajaan/khilafah adalah saudara Ahmad Zainullah, Moh. Zurni, Zainul Haqqul Yakin dan Syaiful Bahri.
Pembicaraan pertama kali dibuka oleh saudara Ainul Burhan dengan prolog bahwa Indonesia adalah negara yang memang layak menganut sistem Demokrasi melihat kondisi bangsa yang beraneka ragam, maka demokrasi adalah pilihan terbaik untuk dianutnya. Karena Demokrasi adalah dari Rakyat oleh rakyat dan Untuk Rakyat. Kekuasaan tertinggi berada di tangan Rakyat.dikuatkan oleh saudara Moch. Marsuki bahwa dengan kita berdemokrasi maka setiap aspirasi Rakyat akan terpenuhi karena rakyat diberikan kebebasan untuk memilih pemimpin sesuai dengan kriteria yangdiinginkan.
Namun kelompok Kontra yang diwakili Ahmad Zainullah sebagai pembicara awal, menentang keras adanya Demokrasi di Indonesia. Menurutnya Demokrasi belum pantas di terapkan di negara Indonesia karena rakyat Indonesia belum siap menerima sistem tersebut.Sistem demokrasi ketika diterapkan di negara yang  SDM-nya Rendah, maka tidak akan membawa kesejahteraan terhadap rakyat tetapi akan membawa pada penderitaan dan kesengsaraan. Adanya Demokrasi, di ikuti dengan beberapa hal yang mempunyai dampak negatif bahkan sangat membahayakan bangsa indonesia,tambah syaiful Bahri. Dilanjutkan dengan saudara Zainul,Menurutnya sistem yang paling cocok di terapkan di Indonesia adalah Sistem kerajaan. Dimana dalam sistem tersebut masih sangat menghormati nilai-nilai Etika bangsa. Hal ini terbukti ketika dulu bangsa indonesia menganut Sistem Kerajaan. Indonesia ini menjadi bangsa yang besar dan berwibawa dimata Dunia ketika menganut Sistem Kerajaan.Majapahit adalah Testimoni adanya sistem kerajaan.Kekuasaan Majapahit dikala itu sangat luas hingga mencapai negara tetangga , seperti Thailand, Filipina, Malaysia dan yang lainnya.
Saudara Miftah menyanggah, bahwa jika memang kerajaan itu sistem yang cocok untuk negara Indonesia, kenapa tidak mampu bertahan hingga saat ini ?. Nah, maka ketika sistem tersebut tidak mampu beertahan lama, itu membuktikan bahwa sistem tersebut tidak cocok dengan jaman sekarang dan yang cocok untuk diterapkan adalah sistem Demokrasi.
Saudara Ahmad Zainullah kemudian mencoba membongkar kembali kelemahan dari sistem Demokrasi. Menurutnya Demokrasi ketika dipaksakan di negara Indonesia mengakibatkan Rusaknya moral bangsa Indonesia. Demokrasi membawa Pornografi, Pornoaksi, pergaulan bebas dan lain sebagainya sehingga sering dijumpai di negara yang menganut Sitem demokrasi adalah seorang anak yang lahir tanpa seorang Bapak karena terlalu bebasnya pergaulan. Sistem Demokrasi tidak ubahnya dengan sistem Rimba. kehidupan manusia menjadi Liar tidak terkontrol dan suka bertindak semaunya saja.
Kondisi forum semakin memanas, kelompok Pro Demokrasi yang di bela oleh saudara Fathor mengatakan bahwa kelompok Anti demokrasi telah melupakan satu hal dari Demokrasi yaitu Undang-undang. Sistem Demokrasi adalah sitem yang cukup luar biasa karena rakyat di undang - undang yang dibuat oleh rakyat dengan diwakilkan terhadap pemimpin yag telah dipilih sesuai kehendak rakyat, yang mengatur tidak seperti Sistem kerajaan yang hanya di atur oleh satu orang raja saja. Ketika sebuah negara Indonesia yang cukup luas ini hanya diatur oleh seorang raja yang tidak berdasarkan pilihan rakyat, maka kemungkinan yang akan terjadi adalah akan muncul kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh Seorang raja. Raja akan melakukan tindakan sesuai dengan kemauannya sendiri tanpa melibatkan rakyat. Maka akibat yang akan positif terjadi adalah rakyat Akan menderita karena ulah seorang raja yang semena-mena.
Saudara Anam datang, diapun mendukung kelompok yang anti Demokrasi. Menurutnya Demokrasi di Indonesia harus diganti dengan sistem kerajaan seperti yang ada di Malaysia. Demokrasi itu bukan asli budaya bangsa Indonesia. Demokrasi adalah sistem yang dibawa oleh orang Luar negeri untuk menghancurkan Negara Indonesia. Dedengkotnya adalah Amerika Serikat. Ketika Indonesia menganut Sistem Demokrasi,Amerika dengan mudah memasukkan paham-paham yang bisa menghancurkan negara Indonesia. Ini terbukti dengan banyaknya Tehnologi yang masuk Indonesia yang telah membuat Rakyat Indonesia Kecanduan alat-alat Canggih yang sebenarnya Penyakit yang dibawa oleh Amerika.
Sampai akhir perbincangan, forum belum juga menemukan titik temu dan tidak menemukan kesepakatan dari kedua belah pihak. Akhirnya yang bisa disimpulkan adalah bahwa Setiap Sistem yang ada di Dunia ini pasti ada Kelebihan dan ada kekurangan baik sistem Demokrasi ataupun sistem Kerajaan, tinggal bagaimana kemudian Rakyat di Suatu negera mampu menyeimbangkan antara Kelebihan dan kekurangan tersebut sehingga mampu mewujudkan Rakyat yang Adil dan Sejahtera. (SB/SZ/RQ)

2 komentar:

  1. Saya milih sistem demokrasi, tapi hukum yang dijalankan adalah hukum Islam.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah sepertinya sulit untuk diterapkan karena belum pernah ada negara islam yang menggunakan sistem tersebut

      Delete
:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer